Bajing merah (Sciurus vulgaris) adalah salah satu spesies bajing yang paling dikenal, terutama di kawasan hutan di Eropa dan Asia. Dikenal dengan bulu merah yang cerah dan ekor berbulu lebat, bajing merah menjadi salah satu ikon fauna yang menarik perhatian banyak orang.
Bajing merah memiliki ukuran tubuh yang kecil, biasanya berkisar antara 18 hingga 25 cm dengan panjang ekor yang hampir sama. Bulu mereka berwarna merah kecokelatan di bagian atas, sementara bagian bawah tubuhnya lebih terang, sering kali berwarna putih atau krem. Ekor bajing merah sangat panjang dan berbulu lebat, yang membantu mereka dalam keseimbangan saat melompat dari cabang ke cabang.
Salah satu ciri khas dari bajing merah adalah telinga yang memiliki "poni" berbulu, yang biasanya muncul selama musim dingin. Kaki mereka juga pendek dan kuat, dengan cakar tajam yang memungkinkan mereka memanjat pohon dengan cepat.
Bajing merah umumnya ditemukan di hutan konifer dan campuran, taman, dan area perkotaan yang memiliki pohon. Mereka dapat beradaptasi dengan berbagai habitat, tetapi lebih suka tempat dengan banyak pohon untuk tempat berlindung dan makanan. Bajing merah dapat ditemukan di Eropa, sebagian Asia, dan bagian utara Amerika Utara.
Bajing merah adalah hewan diurnal, yang berarti mereka aktif di siang hari. Mereka dikenal sebagai pelompat yang lincah dan sangat terampil dalam memanjat. Dalam mencari makanan, bajing merah sering menghabiskan waktu di atas pohon, melompat dari cabang ke cabang.
Bajing merah adalah hewan sosial yang sering terlihat bermain dengan bajing lainnya. Mereka juga memiliki kebiasaan mengumpulkan dan menyimpan makanan, seperti kacang, biji-bijian, dan buah-buahan, di berbagai tempat untuk persiapan musim dingin. Ini juga membantu dalam penyebaran biji-bijian dan pembentukan hutan baru.
Diet bajing merah terutama terdiri dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan. Mereka juga dikenal memakan jamur, kulit pohon, dan bahkan serangga. Bajing merah sangat pintar dalam menemukan makanan dan memiliki ingatan yang baik untuk mengingat lokasi tempat penyimpanan makanan mereka.
Musim kawin bajing merah biasanya berlangsung pada awal musim semi. Setelah periode kehamilan sekitar 44 hari, betina akan melahirkan 2 hingga 6 anak. Anak-anak bajing merah lahir buta dan tanpa bulu, dan kedua induk bekerja sama dalam merawat anak-anak mereka. Setelah sekitar 6 hingga 10 minggu, anak bajing mulai belajar mandiri dan meninggalkan sarang.
Meskipun bajing merah adalah spesies yang umum, mereka menghadapi ancaman dari kehilangan habitat akibat penebangan hutan dan perubahan iklim. Selain itu, invasi spesies bajing abu-abu (Sciurus carolinensis) dari Amerika Utara telah menyebabkan penurunan populasi bajing merah di beberapa daerah, karena bajing abu-abu lebih kompetitif dalam mencari makanan.
Upaya konservasi untuk melindungi bajing merah meliputi perlindungan habitat alami mereka dan pengaturan penebangan hutan yang berkelanjutan. Pendidikan masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem juga sangat penting untuk melindungi spesies ini.
Bajing merah adalah makhluk yang ceria dan menarik, dengan perilaku sosial dan kebiasaan yang unik. Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem hutan sebagai penyebar biji dan pengatur keseimbangan. Melindungi bajing merah dan habitatnya adalah tanggung jawab kita untuk menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Dengan upaya yang tepat, kita dapat memastikan bahwa bajing merah tetap menjadi bagian dari ekosistem hutan di masa depan.